Jumat, 18 Maret 2011

KOALISI & RESHUFFLE : RAKYAT TETAP TERABAIKAN


    Akhir-akhir ini, media ramai memberitakan kisruhnya masalah koalisi dan isu resuffle kabinet. Dengan tegas SBY mengancam akan memberikan sanksi hingga mengeluarkan partai politik dari keanggotaan koalisi pendukung pemerintah jika parpol itu tidak lagi berkomitmen untuk mematuhi kesepakatan koalisi (Kompas, 2/3). Dan ini bukan hanya gertakan kawan, Staf Khusus Presiden bidang Informasi, Heru Lelono, Senin (7/3) mengatakan “Ini (reshuffle) konkret karena sudah mau dibicarakan”. 
Fenomena ini sebenarnya bukan hal yang baru kawan. Ini sudah terjadi berkali-kali bahkan bisa dikatakan rutin. Demikian seringnya reshuffle ini menunjukkan bahwa koalisi ini adalah koalisi yang rapuh. Koalisi yang hanya dijadikan kedok untuk bagi-bagi kekuasaan. Reshuffle sendiri hanyalah alat untuk memberikan hadiah bagi partai politik yang ‘taat’ dan punishment bagi yang ‘menyimpang’. Bagaimana dengan kepentingan rakyat? Wah kayaknya ga kepikir tuh.

Rakyat makin tersisih

Ketika semua sibuk untuk mempertahankan kekuasaan lalu dikemanakan kepentingan rakyat? Rakyat terlupakan. Para pejabat dan politisi sibuk sendiri dengan kehidupan mereka. Sementara di sisi lain, rakyat dibiarkan sendirian untuk ngurusi masalah hidupnya. Kasihan….


Sejauh ini tidak terlihat relevansi antara hiruk pikuk para elit politik itu dengan problem rakyat yang butuh solusi nyata. Dalam reshuffle yang dijadikan patokan hanya kepentingan partai bukan lagi demi untuk memberikan yang terbaik bagi rakyatnya. Pemilihan person pengisi kabinet tidak lagi disandarkan pada kelayakan, kapasitas, dan kapabilitas. Tidak pula dilandasi oleh komitmen untuk kemaslahatan rakyat dan ketakwaan kepada Allah SWT. Padahal Rasulullah secara tegas telah mengingatkan kita

Jika urusan disandarkan /dipercayakan kepada selain ahlinya, maka tunggulah saat-saat kehancuran” (HR. Bukhari dan Ahmad)

Sebab mendasar semua kekacauan ini adalah doktrin demokrasi yang menyerahkan pengaturan hidup kepada manusia (rakyat) yang dalam prakteknya berada di tangan sekelompok kecil wakil rayat, para politisi, pejabat dan pengusaha. Nasib rakyat kebanyakan akhirnya tergadai pada sekelompok kecil itu. Karena itu, selama sekularisme dengan demokrasinya yang diterapkan, selama itu pula kerusakan terjadi, kepentingan rakyat terpinggirkan dan kemaslahatan umat terabaikan. 

Islam punya Solusi

 Islam adalah agama yang sempurna. Tak ada permasalahan yang tak bisa terpecahan dalam Islam. Oleh karena itu pengaturan kehidupan termasuk pemerintahan dan urusan politik harus berporos pada hukum-hukum yang diberikan oleh Allah SWT sebagi sang Pengatur kehidupan. Bahwa penguasa, pejabat, dan politisi harus berniat bahwa keputusan yang dia ambil adalah dalam rangkan kepentingan rakyat dan untuk merealisasikan kemaslahatan umat. Kepentingan-kepentingan partai yang tidak merujuk pada kemaslahatan umat harus ditinggalkan jauh-jauh.
 Maka jelas kawan, hanya syariah Islamlah yang mampu mewujudkan kesejahteraan bagi rakyat. Karena semua politisi berfikir untuk memakmurkan rakyatnya. Pengelolaan SDA yang merugikan rakyat akan diganti. Para investor-investor yang merampok kekayaan rakyat akan diusir dari tanah kaum muslimin. Dengan demikian masihkah ada pilihan lain bagi kita selain syariah (aturan) AlLoh SWT? Bahkan Alloh SWT pun telah memberikan pertanyaan retoris tersebut dalam Al-Quran.

Apakah hukum Jahiliah yang mereka kehendaki. (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin? (QS al-Maidah [5]: 50). 

Ayat tersebut harusnya ’menampar’ kita menyadarkan kita untuk segera tinggalkan demokrasi dengan kedaulatan rakyatnya, lalu ubah dengan sistem Khilafah dengan kedaulatan hukum syariahnya. Inilah yang akan menjamin kesejahteran, keadilan dan keberkahan di dunia serta kebahagiaan abadi di akhirat kelak.

Rabu, 16 Februari 2011


ISLAM: PERUBAHAN HAKIKI,
REAL REVOLUTION!! 



 
Belum genap sebulan masyarakat dunia digemparkan dengan peristiwa di ”depak”nya presiden Tunisia rezim Zine El Abidine Ben Ali, kini Mesir-pun ikut bergolak. Sejak tanggal 25 januari lalu rakyat Mesir mengadakan aksi massa besar-besaran menuntut turunnya rezim diktator Mubarak. Aksi ini mengakibatkan lebih dari 125 orang tewas dan 1000an orang lainnya ditangkap pasukan keamanan Mesir. Sangat disayangkan, pengorbanan ratusan nyawa rakyat yang menginginkan perubahan alias REVOLUSI ini agaknya akan berakhir pada pergantian rezim semata, tidak mengarah pada perubahan sistem. Sungguh pengorbanan yang tidak setimpal, kenapa?? Karna, menurut analisa kami (ciee..ciee..), sekedar pergantian rezim tidaklah cukup! Butuh hingga tataran PERUBAHAN SISTEM, kenapa lagi hayoo?? Ibarat rumah, kondisi Mesir saat ini sedang rusak berat, (jendelanya patah, pintunya jebol, kayu-kayu penyangga rumahnya lapuk, dan yang paling mengenaskan...pondasi rumahnya ambruk), lantas apa yang bisa dipertahankan dengan kondisi seperti ini?? Selama Mesir masih lengket dengan negara yang namanya AS, perubahan rezim bagaimanapun juga tidak akan bisa merubah kondisi Mesir menjadi lebih baik.

Jangan Terjebak Dengan Kata ”Revolusi”
 Revolusi yang terjadi di Mesir, bukanlah revolusi pertama yang terjadi di dunia Islam. Pakistan, Bangladesh, Irak dan bahkan Indonesia-pun sudah pernah mengalami apa yang kemudian disebut dengan revolusi. Coba kamu inget deh, Reformasi Indonesia tahun 1997-1998 telah berhasil menggulingkan rezim Soeharto yang berkuasa 32 tahun, hebat bukan!!. Namun, apa yang saat ini kita rasakan?? Apakah kondisi Indonesia jauh lebih baik setelah Reformasi?? TIDAK Sobat!! Kondisi Indonesia saat ini justru jauh lebih buruk, sebut saja fakta yang saat ini ada: kasus korupsi, mafia peradilan, freesex jadi hal biasa, rakyat miskin dilarang sekolah, dan parahnya...ditengah kondisi ekonomi rakyat yang semakin terpuruk pemerintah justru mengurangi subsidi BBM. Luar binasa!!
 Kaum muslimin harus belajar dari kondisi Indonesia dan beberapa negeri-negeri muslim lainnya, umat ini jangan sampai terjebak berulang-ulang pada kondisi yang sama. Padahal Rasulullah saw bersabda:
“Tidak selayaknya seorang mukmin dipatok ular dari lubang yang sama dua kali” (HR al-Bukhari dan Muslim)
Revolusi Yang Sebenarnya 
 Back 2 Islam. Harusnya kalimat inilah yang saat ini diserukan oleh rakyat Mesir, Pakistan, Tunisia, Irak dan semua negeri-negeri muslim lainnya, ”Kembali pada Syariat Islam dalam Naungan Daulah Khilafah Islam”. Ingat Sobat, kita ini seorang MUSLIM.
Sebagai seorang muslim yang yakin benar dengan apa yang telah di-syahadat-kan, sudah sepantasnyalah yang kita tuntut tidak sekedar pergantian orang. Pergantian orang saja tidak akan mengarahkan pada perubahan yang utuh, karna bagaimanapun juga orang-orang yang ada dalam pemerintahan akan dipaksa taat pada sistem yang berlaku saat ini ”Sekuler-Kapitalis”. Jadi, revolusi sebenarnya baru akan lahir ketika perubahan yang dilakukan adalah perubahan sistemik. Perubahan sistemik yang kembali pada aturan Sang Pencipta, yakni Syariat Islam. Tunggu apalagi, AYO TERAPKAN ISLAM DALAM SEMUA ASPEK KEHIDUPAN KITA :-)

Minggu, 12 Desember 2010

Geger lagi - geger lagi. Belum usai serangan Israel ke palestina, makin panas lagi dengan adanya konflik antara 2 korea (Selatan dan Utara) yang notabene didalangi oleh AS.
 Memang tidak semua konflik yang terjadi diberbagai Negara semata-mata karena ulah Amerika, namun AS banyak memicu terjadinya konflik di dunia termasuk dua Korea ini. Bagaimana tidak saat ini produk cina sedang membanjiri dunia khususnya Asia, tentu hal ini membuat Amerika yang kondisi ekonominya sudah diujung tanduk menjadi kebakaran jenggot. Menurut Kompas.Com (29/11/2010) Ketegangan di emenanjung korea bukanlah antara korea utara dan korea selatan melainkan AS dengan Cina. Kondisi memanas ini dikarenakan: pertama, tuntutan Presiden AS kepada cina agar menaikkan nilai mata uangnya terhadap dolar namun cina menolak dengan alasan bahwa permasalahan itu berada di amerika yang menyebabkan neraca perdagangannya defisit terhadap cina. Kedua, Amerika mencetak banyak uang untuk menekan kurs mata uang cina walhasil AS menghadapi masalah Inflasi dan perekonomiannya semakin lemah, ketiga, bertambahnya kekuatan cina dalam menghadapi Amerika. 
 AS memang negara yang ingin menang sendiri tidak boleh ada satupun Negara yang bisa menyaingi dunia, selain itu AS dengan kerjasamnyaa diberbagai bidang dengan negara-negara yang berpotensi menjadi ancaman bagi Barat(AS) untuk berkuasa dan tetap bisa mengusai dunia. Barat akan terus berupaya agar keberadaan dan kekuasaannya tetap diakui oleh masyarakat dunia karena tak mungkin Negara kafir tersebut akan bisa untuk berhenti mengacaukan ketentraman dunia utamanya bagi kaum muslimin.

Lalu apa hubungannya dengan Indonesia??..

 Indonesia akan berada dalam piha mana? Indonesia harus belajar dari berbagai konflik yang pernah terjadi, dan janganlah kita mudah untuk terpengaruh hingga terjebak atas hegemoni dari kaum kafir imperialis. Atas konflik antara 2 Korea, indonesia harus waspada dan tidak boleh terlibatjauh dalam konflik ini karena hanya akan menimbulkan keuntungan bagi kaum kafir semata. Indonesia wajib tidak berdiri di sisi Amerika maupun Cina karena kedua negara itu ujung-ujungnya hanyalah ingin meraih keuntungan pribadi negara mereka, Indonesia tidak akan dapat apa-apa yang ada hanyalah kesengsaraan belaka.
 Sebagai seorang muslim, kita wajib mempercayai bahwa kemuliaan hanyalah berada di tangan ALLOH semata. Seperti firman ALLOH dalam (QS.Al-Munafiqun;8) ”Kekuatan itu hanyalah bagi Allah ,bagi rosulnya dan bagi ornag-orang mukmin.tetapi orang-orang munafiq itu tiada mengetahui”. 
Sobat, Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia adalah negeri kaum muslim terbesar di dunia, kekayaan alam yang melimpah, letak indonesia yang strategis akan mampu berpeluang besar untuk Indonesia menjadi sebuah negara Adidaya. Namun Indonesia tidak mungkin menjadi negara yang kuat, negara ini tidak akan bisa menyelesaikan masalahnya, kecuali hanya dengan diterapkannya Islam dalam berbagai sendi kehidupan dalam naungan KHILAFAH ISLAMIYAH. 

Kamis, 21 Oktober 2010

BANJIR, HAL BIASA ATAU LUAR BIASA?

Bencana banjir seolah sudah menjadi bencana yang biasa bagi negeri ini. Faktanya Enam bulan terakhir ini sudah terjadi 9 kali bencana banjir besar. Banjir bandang Wosior (Papua Barat) adalah yang terparah karena memakan korban jiwa sangat besar. tercatat 145 orang meninggal, 185 luka berat, 535 luka ringan dan 103 orang masih dicari (Republika.com, 11/10/10), hanya pedih dan duka yang tersisa dihati saudara-saudara kita yang masih hidup disana.

Mengapa banjir ini terjadi??

Menurut Presiden SBY, penyebab banjir di Wasior bukan karena pembalakan hutan liar, tetapi pengaruh alam; curah hujan tinggi dan perubahan cuaca yang sangat terasa. Menteri Kehutanan juga menepis tudingan pembalakan liar di balik bencana di Wasior (Okezone.com, 10/10/10). Menteri Pekerjaan Umumpun menegaskan penyebab banjir adalah evolusi morfologi atau perubahan bentuk tanah yang terjadi di lokasi bencanadan menepis tudingan pembalakan liar/ilegal loging di balik bencana di Wasior (Liputan6.com, 13/10/10).

Namun...

Beda halnya dengan Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) yang menilai banjir bandang di Wasior akibat kerusakan hutan di kawasan Kabupaten Teluk Wondama, sekitar 30-40 persen hutan di kawasan Hutan Suaka Alam Gunung Wondiboi dan kawasan Taman Nasional Laut Teruk Cenderawasih mengalami alih fungsi.(Walhi.or.id). selain itu faktor alam yang rentan akibat eksploitasi manusia dengan intensitas sangat tinggi, sehingga ketika hujan datang banjir bandang tak bisa dihindari (metrotvnews .com) Sekretaris Eksekutif Foker LSM Papua di Jayapura, juga menyatakan Hutan di wilayah itu telah dibabat habis. Akibatnya, saat hujan datang, tanah tak bisa menyerap air dan menimbulkan bencana. Di belakang Kota Wasior itu ada sebuah telaga. Telaga itu hancur dan menciptakan banjir. Jika saja ada hutan di sekitar itu, air mungkin bisa saja diserap ke dalam tanah (Tabloidjubi.com, 11/11/10).

Dapat kita cermati juga bahwa faktanya sekarang ini hutan dipandang sebagai sumber penghasil uang yang melimpah. Saat ini di Papua Barat banyak perusahaan industri ekstraktif yang telah mengantongi ijin dari pemerintah untuk melakukan eksploitasi, 20 perusahann HPH(hak Pengusaan Hutan),16 perusahaan tambang mineral dan batu bara, 13 perusahaan minyak bumi dan gas dan sejumlah perusahaan perkebunan, jika mereka menyegerakan ekspolitasinya bencana demi bencana akan terjadi silih berganti.

Sungguh Luar Biasa ketika pemerintah mengatakan Bahwa kejadian banjir yang telah banyak menelan korban jiwa dan kerugian materiil yang besar serta beban psikologis bagi para korbannya dianggap karena kejadian alam semata.

Tentu tidak bisa kalau kita menyalahkan Tuhan. Kita sebagai manusia telah diberikan Allah kenikmatan yang luar biasa yaitu dengan disediakaanya alam sebagai faedah dan rahmat yang besar untuk kita manusia bisa merawat dan memanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Namun manusia itu serakah, sudah diberikan kenikmatan, namun mereka tetap saja tamak dan serakah untuk mengekploitasi hutan. Mereka ingin menguasai sendiri hutan, mengeksploitasi besar-besaran tanpa mempedulikan dampak yang akan timbul akibat ulah buruknya itu. Kondisi ini juga mengggambarkan bagaimana Negara / Pemerintah abai dalam memberikan rasa aman dan hidup yang sejahtera bagi warga.

Allah SWT tegas menyatakan dalam (QS ar-Rum 41) yang artinya :

Telah tampak kerusakan di daratan dan di lautan karena ulah (kemaksiatan) manusia supaya Allah menimpakan kepada mereka sebagian akibat perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

Kemaksiatan terbesar tentu saja saat hukum-hukum Allah SWT dicampakkan manusia, tidak diterapkan dalam kehidupan. Saat manusia berpaling dari syariah-Nya, maka kesempitan hiduplah yang bakal mereka rasakan, di antaranya ditimpa berbagai bencana yang menimpa mereka (lihat: QS. Thaha ayat 124)

Lalu...Bagaimana Seharusnya??

· Terkait dengan banjir wasior, Peran kita serta pemerintah harus segera memberikan bantuan, apapun yang bisa kita lakukan, karena mereka adalah saudara kita.

· Pemerintah harus segera mencabut kembali ijin yang diberikan keada pengusaha/perusahaan yang berpotensi menimbulkan kerusakan

· Pemerintah harus membuat kebijakan pengelolan alam di Papua dan di Indonesia secara keseluruhan yang ramah lingkuman dan berkeadilan dan berpihak pada mayoritas masyarakat

Sungguh berbagi bencana yang menimpa merupakan menjadi pelajaran dan peringatan yang seharusnya mendorong penguasa dan rakyat untuk lebih bertaqwa dan mencampakan kemaksiatan mereka pada Allah, lalu bersegera menerapkan syariahNya secara kaffah dalam seluruh aspek kehidupan, pastilah Allah akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumisebagaiman janji Allah Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi (QS al-A’raf [7]: 96).